Author: | Muhammad Vandestra | ISBN: | 9781370154913 |
Publisher: | Dragon Promedia | Publication: | March 17, 2018 |
Imprint: | Dragon Promedia | Language: | Indonesian |
Author: | Muhammad Vandestra |
ISBN: | 9781370154913 |
Publisher: | Dragon Promedia |
Publication: | March 17, 2018 |
Imprint: | Dragon Promedia |
Language: | Indonesian |
Kitab Sunan An-Nasaa’iy atau Sunai Nasa'i, adalah salah satu kitab hadits dari 4 kitab sunan yang populer di kalangan umat Islam, 3 kitab sunan lainnya adalah Sunan Abu Daawud, Jaami’ At-Tirmidziy dan Sunan Ibnu Maajah. Mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui mengenai kitab Sunan An-Nasaa’iy.
Al-Imam An-Nasaa’iy, beliau adalah Ahmad bin Syu’aib bin ‘Aliy bin Sinaan bin Bahr Al-Khurasaaniy An-Nasaa’iy, berkuniyah Abu ‘Abdirrahman. An-Nasaa’iy, dengan huruf “nun” di-fathah dan di-tasydiid, adalah nisbah kepada sebuah wilayah di negeri Khurasaan yang disebut “Nasaa” dengan huruf “nun” di-fathah. Dilahirkan pada tahun 215 H dan wafat pada tahun 303 H.
Kitab Sunan Ash-Shughraa dinamakan dengan “Al-Mujtabaa” atau “Al-Mujtanaa”, namun nama pertama lebih shahih dan lebih populer. Dan para ulama telah berbeda pendapat apakah kitab Ash-Shughraa ini adalah ringkasan yang ditulis sendiri oleh Imam An-Nasaa’iy, sebagaimana pendapatnya Ibnul Atsiir, Ibnu Katsiir, Al-‘Iraaqiy dan As-Sakhawiy, atau kitab tersebut adalah ringkasan yang ditulis muridnya, Abu Bakr Ibnus Sunniy, sebagaimana pendapatnya Adz-Dzahabiy dan Ibnu Naashiruddiin Ad-Dimasyqiy.
Banyak kitab-kitab syarah yang ditulis untuk Sunan Ash-Shughraa An-Nasaa’iy, yang paling masyhur adalah syarh As-Suyuuthiy yang dinamakan Zahr Ar-Rabaa ‘alaa Al-Mujtabaa, sebagaimana ada haasyiyyah padanya karya Al-Imam Muhammad bin ‘Abdil Haadiy As-Sindiy, dan ada pula syarh Sunan dari audio Asy-Syaikh ‘Abdul Muhsin Al-‘Abbaad hafizhahullah. Diantara syarah-syarah terbaik yang pernah dikumpulkan adalah “Dzakhiirah Al-‘Uqbaa fiy Syarh Al-Mujtabaa” karya Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Aliy bin Adam bin Muusaa Al-Atsyuubiy hafizhahullah, dan ia adalah ulama kontemporer, dan kitab ini telah dicetak dalam 40 jilid, 5 juz pertama telah dicetak oleh Daar Al-Mi’raaj di Riyadh dan juz sisanya dicetak oleh Daar Aalu Baruum di Makkah Al-Mukarramah.
Kitab Sunan An-Nasaa’iy atau Sunai Nasa'i, adalah salah satu kitab hadits dari 4 kitab sunan yang populer di kalangan umat Islam, 3 kitab sunan lainnya adalah Sunan Abu Daawud, Jaami’ At-Tirmidziy dan Sunan Ibnu Maajah. Mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui mengenai kitab Sunan An-Nasaa’iy.
Al-Imam An-Nasaa’iy, beliau adalah Ahmad bin Syu’aib bin ‘Aliy bin Sinaan bin Bahr Al-Khurasaaniy An-Nasaa’iy, berkuniyah Abu ‘Abdirrahman. An-Nasaa’iy, dengan huruf “nun” di-fathah dan di-tasydiid, adalah nisbah kepada sebuah wilayah di negeri Khurasaan yang disebut “Nasaa” dengan huruf “nun” di-fathah. Dilahirkan pada tahun 215 H dan wafat pada tahun 303 H.
Kitab Sunan Ash-Shughraa dinamakan dengan “Al-Mujtabaa” atau “Al-Mujtanaa”, namun nama pertama lebih shahih dan lebih populer. Dan para ulama telah berbeda pendapat apakah kitab Ash-Shughraa ini adalah ringkasan yang ditulis sendiri oleh Imam An-Nasaa’iy, sebagaimana pendapatnya Ibnul Atsiir, Ibnu Katsiir, Al-‘Iraaqiy dan As-Sakhawiy, atau kitab tersebut adalah ringkasan yang ditulis muridnya, Abu Bakr Ibnus Sunniy, sebagaimana pendapatnya Adz-Dzahabiy dan Ibnu Naashiruddiin Ad-Dimasyqiy.
Banyak kitab-kitab syarah yang ditulis untuk Sunan Ash-Shughraa An-Nasaa’iy, yang paling masyhur adalah syarh As-Suyuuthiy yang dinamakan Zahr Ar-Rabaa ‘alaa Al-Mujtabaa, sebagaimana ada haasyiyyah padanya karya Al-Imam Muhammad bin ‘Abdil Haadiy As-Sindiy, dan ada pula syarh Sunan dari audio Asy-Syaikh ‘Abdul Muhsin Al-‘Abbaad hafizhahullah. Diantara syarah-syarah terbaik yang pernah dikumpulkan adalah “Dzakhiirah Al-‘Uqbaa fiy Syarh Al-Mujtabaa” karya Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Aliy bin Adam bin Muusaa Al-Atsyuubiy hafizhahullah, dan ia adalah ulama kontemporer, dan kitab ini telah dicetak dalam 40 jilid, 5 juz pertama telah dicetak oleh Daar Al-Mi’raaj di Riyadh dan juz sisanya dicetak oleh Daar Aalu Baruum di Makkah Al-Mukarramah.