Author: | Ngarto Februana | ISBN: | 9781301182671 |
Publisher: | Ngarto Februana | Publication: | April 7, 2013 |
Imprint: | Smashwords Edition | Language: | Indonesian |
Author: | Ngarto Februana |
ISBN: | 9781301182671 |
Publisher: | Ngarto Februana |
Publication: | April 7, 2013 |
Imprint: | Smashwords Edition |
Language: | Indonesian |
Novel dengan kisah dramatis berlatar kehidupan suku Dayak Meratus di pedalaman Kalimantan Selatan: tentang kearifan adat; cinta anak-anak kepala suku; pertarungan antara dorongan alamiah dan nilai adat leluhur; serta ambisi yang mendorong pengkhianatan. Dan, "Malapetaka itu akhirnya menghanguskan segalanya...." Tapi, cinta ingin tetap dipertahankan walau ia terusir dari tanah terasing.
Adalah Utay, anak kepala adat, terserang penyakit kala berusia 11 tahun. Ia tak boleh mati karena kelak akan menggantikan ayahnya memimpin suku. Ketika ia sembuh, orang dari kota membawanya ke kota kabupaten untuk disekolahkan. Ilmu dan nilai-nilai baru pun ia terima, yang dalam beberapa hal berbeda dengan nilai-nilai masyarakatnya di pedalaman. Lambat laun terjadi perubahan pada diri Utay kala ia remaja. Kesetiaan kepada adat tanah leluhurnya pun luntur, dan ia melupakan sumpahnya di hadapan roh leluhur untuk mengabdi kepada sukunya.
Bagaimana dengan cintanya kepada Aruni, putri Kepala Suku Balai Jalay, itu? Utay ingin memboyong kekasihnya ke kota, meninggalkan tanah terasing. Tetapi sang gadis pujaan tak hendak lepas dari kaumnya. Aruni ingin selamanya mengabdi kepada suku Bukit, untuk membebaskan mereka dari keterasingan dan keterbelakangan tanpa meninggalkan nilai-nilai adat.
Dan, demi sebuah ambisi, Utay mengkhianati tanah leluhur dengan turut memaksa orang-orang Bukit untuk menuruti kemauan pemilik modal dari kota. Segalanya berakhir pada sebuah pertarungan, api membakar seisi desa, dan Utay melarikan diri.... Bagaimana dengan Aruni yang hamil di luar nikah dan itu merupakan pelanggaran adat yang membuat roh leluhur memuntahkan murkanya.
Novel dengan kisah dramatis berlatar kehidupan suku Dayak Meratus di pedalaman Kalimantan Selatan: tentang kearifan adat; cinta anak-anak kepala suku; pertarungan antara dorongan alamiah dan nilai adat leluhur; serta ambisi yang mendorong pengkhianatan. Dan, "Malapetaka itu akhirnya menghanguskan segalanya...." Tapi, cinta ingin tetap dipertahankan walau ia terusir dari tanah terasing.
Adalah Utay, anak kepala adat, terserang penyakit kala berusia 11 tahun. Ia tak boleh mati karena kelak akan menggantikan ayahnya memimpin suku. Ketika ia sembuh, orang dari kota membawanya ke kota kabupaten untuk disekolahkan. Ilmu dan nilai-nilai baru pun ia terima, yang dalam beberapa hal berbeda dengan nilai-nilai masyarakatnya di pedalaman. Lambat laun terjadi perubahan pada diri Utay kala ia remaja. Kesetiaan kepada adat tanah leluhurnya pun luntur, dan ia melupakan sumpahnya di hadapan roh leluhur untuk mengabdi kepada sukunya.
Bagaimana dengan cintanya kepada Aruni, putri Kepala Suku Balai Jalay, itu? Utay ingin memboyong kekasihnya ke kota, meninggalkan tanah terasing. Tetapi sang gadis pujaan tak hendak lepas dari kaumnya. Aruni ingin selamanya mengabdi kepada suku Bukit, untuk membebaskan mereka dari keterasingan dan keterbelakangan tanpa meninggalkan nilai-nilai adat.
Dan, demi sebuah ambisi, Utay mengkhianati tanah leluhur dengan turut memaksa orang-orang Bukit untuk menuruti kemauan pemilik modal dari kota. Segalanya berakhir pada sebuah pertarungan, api membakar seisi desa, dan Utay melarikan diri.... Bagaimana dengan Aruni yang hamil di luar nikah dan itu merupakan pelanggaran adat yang membuat roh leluhur memuntahkan murkanya.